Wisma Albertus menjadi saksi pertemuan penting Yayasan Xaverius Tanjungkarang pada 18 Maret 2025. Acara yang dihadiri 53 peserta ini diawali dengan registrasi dan coffee break sebelum dilanjutkan dengan sesi pembukaan yang mencakup doa, lagu kebangsaan, serta sambutan dari Ketua Yayasan. Dalam pengantarnya, Ketua Yayasan menyoroti hasil Pertemuan Nasional (PERNAS) serta dinamika dalam penyusunan Struktur Skala Upah (SSU) yang baru.
Dalam pemaparan hasil PERNAS MNPK 2025, RD. Andreas Sutrisno menekankan pentingnya pendidikan Katolik yang holistik, humanis, ekologis, dan berkelanjutan di abad ke-21. Program yang dirancang mencakup penyusunan kurikulum Katolik yang lebih integratif serta kaderisasi siswa untuk membangun kepribadian yang utuh. Selain itu, aspek hukum dan organisasi juga mendapat perhatian serius, termasuk revisi AD/ARD MNPK agar memiliki badan hukum yang sah serta jaminan kesejahteraan bagi tenaga pendidik dan kependidikan.
Y. Gisik Priambo dalam sesinya membahas tantangan pendidikan di era kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, literasi AI, kemampuan pengambilan keputusan, serta pemahaman pola pikir manusia harus menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan yang terus berkembang. Mindset yang berkembang (growth mindset) juga menjadi kunci dalam membentuk generasi yang adaptif terhadap perubahan.
Sesi sosialisasi SSU yang dipandu oleh F. Joko Winarno selaku kordinator Human Capital menggarisbawahi pentingnya penyempurnaan sistem untuk memastikan kesesuaian dengan regulasi yang berlaku. Selain itu, strategi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) juga menjadi perhatian, dengan berbagai upaya promosi yang telah dilakukan ke sekolah-sekolah dasar dan komunitas lokal guna mencapai target jumlah pendaftar yang optimal.
Dalam penutupan, Ketua Yayasan menekankan pentingnya transparansi dalam tata kelola keuangan dan perlunya kolaborasi yang erat antara sekolah dan yayasan. Dengan semangat keterbukaan dan inovasi, Yayasan Xaverius Tanjungkarang berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan demi masa depan yang lebih baik bagi peserta didik dan tenaga pendidik.
